Cari Blog Ini

Rabu, 24 November 2010

Sikap remaja

  1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Meskipun semua periode adalan penting, tetapi kadar kepentingan usia remaja cukup tinggi mengingat dalam periode ini begitu besar pengaruh fisik dan psikis membentuk kepribadian manusia. Periode ini membentuk pengarugh paling besar terhadap fisik dan psikis manusia sepanjang hayatnya kelak.
  1. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan bukan berari terputusnya suatu rangkaian sebelumnya dengan rangkaian berikutnya. Peralihan lebih menuju pada arti sebuah jembatan pergantian atau tahapan antara dua titik. Titik ini juga bisa disebut titik rawan periode manusia, di mana dalam titik ini terbuka peluang untuk selamat atau tidaknya pola pikir dan pola sikap manusia sebagai pelaku peralihan itu sendiri. Peralihan ini dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Tidak dikatakan masa kanak-kanak yang penuh masa-masa bermain-main, tetapi juga tidak masa dewasa, yang penuh kematangan dalam pemikiran dan tingkah laku.
  1. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan tingkah laku remaja sama dengan perubahan fisiknya. Ada lima perubahan yang bersifat universal :
a)      Meningginya emosi
b)      Perubahan tubuh
c)      Perubahan minat dan peran dalam pergaulan sosial
d)      Perubahan pola nilai-nilai yang dianutnya
e)      Perubahan yang ambivalen, di mana masa remaja biasanya menginginkan perubahan, tetapi secara mental belum ada kesadaran tanggungjawab atas keinginannya sendiri.
  1. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masa remaja memiliki masalah yang sulit di atasi, disebabkan adanya kebiasaan penyelesaian masalah dalam masa sebelumnya yaitu masa kanak-kanak oleh orang tua dan guru sehingga remaja kurang memiliki pengalaman dalam menyelesaikan setiap masalahnya. Oleh karena dalam penyelesaian masalahnya remaja kurang siap, maka kadangkala tidak mencapai keberhasilan yang memuaskan, sehingga kegagalan tersebut bisa berakibat tragis.
  1. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Salan satu cara untuk menampilkan identitas diri agar diakui oleh teman sebayanya atau lingkungan pergaulannya, biasanya menggunakan simbol status dalam bentuk kemewahan atau kebanggan lainnya yang bisa mendapatkan dirinya diperhatikan atau tampil berbeda dan individualis di depan umum.
  1. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Sebagaimana disampaikan oleh Majeres yang dikutip oleh Hurlock dalam Psikologi Perkembangan (2009:208), disebutkan bahwa “banyak anggapan popular tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai, dan sayangnya, banyak yang bersifat negatif”. Ini gambaran bahwa usia remaja merupakan usia yang membawa kekhawatiran dan ketakutan para orang tua. Stereotip ini  memberikan dampak pada pendalaman pribadi dan sikap remaja terahadap dirinya sendiri.
  1. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistk
Berbagai harapan dan imajinasi yang tidak masuk di akal seringkali menghias pemikiran dan cita-cita kaum remaja. Ambisi melintasi logika tersebut tidak dapat dikendalikan dan selalu ada dalam pengalaman hidup perkembangan psikologi remaja. Ia melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang dicita-citakan dan diinginkan, bukan sebagaimana adanya di alam nyata.
  1. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Kebiasaanya di masa kanak-kanak, ternyata masih juga kadang terbawa di usia remaja ini, dan teramat sukar untuk menghapusnya. Sementara usianya yang menjelang dewasa menuntut untuk meninggalkan kebiasaan yang melekat di usia kanak-kanak tersebut. Menyikapi kondisi ini, kadangkala untuk menunjukkan bahwa dirinya sudah dewasa dan sudah siap menjadi dewasa, mereka bertingkahlaku yang meniru-niru sebagaimana orang dewasa di sekitarnya bertingkahlaku, bisa tingkahlaku positif dan bisa negatif.
c. Tugas perkembangan masa remaja
Dalam buku Psikologi Perkembangan (2009:10), Hurlock memberikan rician tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu :
v     Memperoleh hubungan-hubungan baru dan yang lebih matang dengan yang sebaya dari kedua pria maupun wanita
v     Memperoleh peranan sosial pria dan wanita
v     Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif
v     Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab
v     Memperoleh kemandirian diri melepaskan ketergantungan diri dari orang tua dan orang dewasa lainya.
v     Mempersiapkan karier ekonomi
v     Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
v     Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku.
Sementara itu, Andi Mappiere dalam buku Psikologi Remaja (1982:99), menambahkan tugas perkembangan remaja selain tersebut di atas yaitu adanya sikap mengembangkan keterampian intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar